MENGENAL DAERAH PURBALINGGA
Indonesia merupakan negara yang terdiri dari pulau-pulau dan
bermacam-macam daerah yang masing-masing memiliki ciri khas, budaya dan makanan
yang berbeda-beda.
Ciri khas negara indonesia adalah kaya akan budayanya, salah
satunya adalah daerah jawa tengah, khususnya daerah Purbalingga tempat dimana
saya tinggal. Yang pertama ialah :
Kesenian khas Purbalingga tersebar hampir di pelosok desa,
kesenian itu umumnya terdiri atas seni pertunjukan rakyat yang memiliki
fungsi-fungsi tertentu berkaitan dengan kehidupan. Adapun kesenian yang tumbuh
dan berkembang yaitu :
1. BEGALAN
Yaitu kesenian tradisional yang digunakan sebagai sarana upacara pernikahan, propertinya berupa alat-alat dapur yang masing-masing memiliki makna-makna simbolis yang berisi falsafah jawa dan berguna bagi mempelai berdua dalam mengarungi bahtera berumah tangga.
2. ANGGUK
Yaitu kesenian yang bernafaskan Islam yang tersaji dalam bentuk tarian-tarian yang dilakukan oleh delapan pemain dan pada akhir pertunjukan para pemain mabuk / mendem
3. APLANG atau DAMES
Yaitu kesenian serupa dengan angguk pemainnya terdiri atas remaja putri
4. CALUNG
Yaitu perangkat musik khas Purbalingga yang terbuat dari bamboo wulung mirip dengan perangkat gamelan jawa, terdiri atas gambang, barung, gambang penerus, slentem, kenong, gong dan kendang. Dalam penyajiannya calung mengiringi vokalis yang lazim disebut sinden. Aransemen musical yang disajikan berupa gending-gending Banyumasan, gending gaya Surakarta, Yogyakarta dan sering pula disajikan lagu-lagu pop dan campursari.
5. EBEG atau KUDA LUMPING
Berbentuk tari tradisional khas Purbalingga dengan property utama berupa ebeg atau kuda kepang. Kesenian ini menggambarkan kegagalan prajurit berkuda dengan atraksi barongan, penthol dan cepet. Dalam pertunjukannya ebeg diiringi oleh seperangkat gamelan.
6. LENGGER
Yaitu jenis tarian yang tumbuh subur di wilayah Kabupaten Purbalingga. Kesenian ini biasanya disajikan oleh dua orang puteri atau lebih dan pada pertengahan pertunjukkan hadir seorang penari pria. Lengger disajikan diatas panggung pada malam hari atau siang hari dengan diiringi calung.
7. SLAWATAN
Yaitu salah satu seni musik yang bernafaskan Islam dengan perangkat musik terbang. Dalam pertunjukkan kesenian ini menyajikan lagu-lagu yang diambil dari kitab PERJANJEN.
Yang kedua makanan khas Purbalingga
adalah mendoan,
yang awalnya dibuat dari tempe kedelai. Keistimewaan pembuatan mendoan, diproses
mulai dari saat membuat tempenya, dari awal pematangan kedelai sampai pembungkusan dari
daun pisang, hingga menjadi tempe kedelai. mendoan tak bisa dibuat
dari sembarang tempe. Tempe mendoan adalah tempe tipis yang dibuat
melebar/meluas.
Ada juga soto Purbalingga yang terkenal enak dan murah
meriah. Yang membuat soto Purbalingga enak terletak pada sambalnya yaitu sambal
kacang yang pedas legit, menggunakan ketupat bukan nasi, serta ditaburi suwiran
daging dan remasan krupuk. Di sini setelah daging ayam disuwir untuk soto
maka tulang dada digoreng kering dan disajikan sebagai lauk soto. Rasanya
kering dan kriyik-kriyik, itu sebabnya disebut sroto kriyik.
Sate
Blater juga bisa menjadi menu
pilihan lain yang khas dari Purbalingga. Disebut Sate Blater karena asal mulanya sate ini
dari Desa Blater, Kecamatan Kalimanah.
Meski sama-sama sate
ayam, Sate Blater sedikit berbeda dengan sate
madura atau sate ayam lainnya. Perbedaannya terletak pada cara memasaknya. Jika
pada umumnya sate dibakar saat daging masih mentah, kalau sate blater sebelum
dibakar harus direndam dalam bumbu rahasia racikan khas orang-orang Desa
Blater, dan saat dibakarpun masih berkali-kali dilumuri bumbu yang sama.
Selain makanan, Purbalingga
juga dikenal dengan minumannya yaitu es durian, yang selalu
membuat kangen. Meskipun saat ini banyak yang meniru, tidak ada yang menandingi
rasa khas es durian Tugu Bancar racikan Pak Kasdi. Di dalam semangkuk es
durian, daging buah durian disiram gula merah cair dan santan kelapa segar,
ditambah serutan es batu hingga menggunung. Tak berhenti sampai disitu,
gunungan es durian itu masih disiram susu kental manis dan sesendok coklat
panas. “Oh begitu nikmatnya”.
Jadi, kalau kalian berkunjung ke purbalingga jangan lupa untuk mencicipi kulinernya yaa,,, dan tentunya mengenal budaya daerah tempat tinggalku, So.. pasti kalian ngga akan menyesal deh !! :-)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar